Puisi Fakhrurrazi
Pintu Benak
Pintu benak semakin menipis
Kandas perlahan ditelan waktu
Memburamkan pandangan
Kedurjanaan pun berkecamuk
Tak heran, dosa adalah makanan
Hingga mabuk
Ulah siapa ?
Bukan dia,bukan juga aku
Tapi redupnya tawakkalmu
Maaf atas kekhilafan lisan
Lisan ini menyayat hati yang tak teduga
Membekas pada benak mereka
Mereka tak bersuara
Ketika terbit sadarku
Noda telah berbuah dalam diriku
Resah, gelisah
Kukejar mereka tak dapat
Hingga pasrah
Kutuangkan beribu maaf diwaduk ini
Agar maqbul pintaku disini
Dengan hijab Mu
Kebun kekal Kau ciptakan
Serba warna dan keelokan
Sampai tak terhingga benak ini
Buram, kelam, hingga hitam saat kuresapi
Tapi tak buntu...
Kau rakit juga kebun persinggahaan
Untuk kami, untuk insan
Tuk berlalai teduh
Tuk menempuh
Pintu kebun kekal Mu
Adakah kunci berkompas ?
Dengan hijab Mu,Ya... Rabbi
Kami berserah dan kami berjalan
(Aceh Utara)
Puisi diatas merupakan salah satu contoh Puisi yang kami tayangkan di blog kami ini.
Bagi sahabat sekalian yang ingin berpartisipasi dengan mengirim karya puisinya di situs kami (Kolom Puisi Online) jangan lupa mencantumkan Nama, Email, Tempat Tinggal/domisili dan Kategori Puisinya, misalnya kategori puisi harapan, puisi islami, puisi cinta dan lain sebagainya. Dan boleh juga menyertakan gambar ilustrasi untuk puisi yang sahabat kirim dengan dimesi sebagaimana gambar diatas.
>> Untuk mengirimkan karya puisi sahabat sekalian langsung saja lihat ketentuannya di laman KIRIM PUISI di blog ini.
Terima kasih kami ucapkan atas partisipasinya di situs kami ini.
Salam Sastra.
Thanks for reading & sharing Kolom Puisi Online
0 comments:
Post a Comment